Kamis, 11 Juni 2015

BAB 1 : TINJAUAN TENTANG ILMU BUDAYA DASAR



A.  PENDAHULUAN
Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai, tentang kebudayaan, tentang berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari. Kegunaan mata kuliah ini, agar lulusan perguruan tinggi dapat mdempunyai suatu kesamaan bahan pembicaraan.
Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar diharapkan nantinya memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada umumnya dan menimbulkan minat mendalaminya lebih lanjut, dengan demikian diharapkan turut mendukung dan mengembangkan kebudayaannya sendiri dengan kreatif. Salah satu sifat penting mata kuliah ini ialah bahwa ini bukan pelajaran sastra, bukan musik, bukan filsafat. Ini tentu menyangkut sikap moral yang diharapkan memperlengkapi mahasiswa dengan pengalaman luas yang padu yang akan membimbingnya kearah pembentukan ukuran-ukuran, rasa dan nilai-nilai dengan tidak bergantung kepada orang lain. Dapat dikatakan bahwa setelah mendapat mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memperlihatkan :

  1. Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi disekitarnya dan di luar lingkungannya.
  2. Kesadaran akan pola-pola nilai dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
  3. Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasanya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab

B. ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI BAGIAN DARI MATA KULIAH DASAR UMUM
Ilmu Budaya Dasar merupakan salah satu komponen dari sejumlah mata kuliah dasar umum (MKDU) yang merupakan mata kuliah wajib di semua perguruan tinggi, baik yang sifatnya eksakta maupun yang non eksakta.
MKDU bertujuan untuk menghasilkan warga negara sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut :

  1. Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengalaman nilai-nilai Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi
  2. Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya, dan memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
  3. Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral di dalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, maupun pertahanan keamanan.
  4. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya, maupun lingkungan alamiah.

C. PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan  pengetahuan dasar dan pengertian  umum  tentang  konsep-konsep  yang dikembangkan untuk  mengkaji  masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Prof. Dr. Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1.      Ilmu-ilmu Alamiah (Natural Sciene)
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteratuan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah.
2.      Ilmu-ilmu Sosial (Social Sciene)
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia.
3.      Pengetahuan Budaya (The Humanities)
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik, dll. Sedang Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
  
D. TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR
Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Tetapi Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat :

  1. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutana untuk kepentingan profesi mereka.
  2. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
  3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat.
  4. Mengusahkan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.



E. RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
Bertitik tolak dari kerangka yang telah ditentukan, terdapat dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Kedua masalah pokok itu ialah :

  1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
  2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah :
- Manusia dan cinta kasih                   - Manusia dan pandangan hidup
- Manusia dan keindahan                    - Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
- Manusia dan penderitaan                  - Manusia dan kegelisahan
- Manusia dan keadilan                       - Manusia dan harapan

Masing-masing pokok bahasan dapat didekati dengan baik menggunakan cabang-cabang pengetahuan budaya secara sendiri-sendiri maupun secara gabungan cabang-cabang tersebut. Karya-karya yang dipergunakan tergantung pada banyak keadaan, antara lain pada persediaan karya yang ada, Semua karya tersebut dapat dipergunakan. Suatu karya mungkin saja mengungkapkan lebih dari satu masalah. Karena itu satu karya mungkin saja dipergunakan untuk lebih dari satu pokok bahasan. Ilmu Budaya Dasar bukan ilmu sastra, ilmu tari, ilmu filsafat dan ilmu lain yang terdapat dalam pengetahuan budaya. Ilmu Budaya Dasar hanya mempergunakan karya-karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk mendekati masalah-masalah kemanusiaan dan budaya.

BAB 11 : MANUSIA DAN HARAPAN



A.    PENGERTIAN HARAPAN
Setiap manusia mempunyai harapan.Manusia tnpa harapan,berarti manusia itu mati dalam hidup.Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan,biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli waris.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan,pengalaman,lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan dan keinginannya sendiri.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang di inginkan dapat terjadi.Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.

B.     APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN ?
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial.Setiap lahir manusia ke dunia langsung di sambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satupun manusia yang luput dari pergaulan hidup. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni : dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

1.) Dorongan kodrat
Ialah sifat,keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu di ciptakan oelh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan,misalnya menangis,tertawa,bergembira dan sebagainya. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat,kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul,hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain dengan kodrat ini,maka manusia mempunyai harapan.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati.perbedaan antara kedua makhluk itu ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehenda, kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan.

2.) Dorongan kebutuhan Hidup
Sudah menjadi kodratnya bahwa manusia mempunyai macam-macam kebutuhan hidup, kebutuhan hidup itu pada garis besarny dapat di bedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Dengan adanya doronngan kodrat dan dorongan kebutuhab hidup itu maka manusia mempunyai harapan, Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan unutuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a. Kelangsungan hidup (surviral)
b. Keamanan (safety)
c. Hak dan kewajiban mencintai dan di cintai (be loving and love)
d. Di akui lingkungannya (status)
e. Perwujudan cita-cita (self actualization)

3.) Kelangsungan hidup (surviral)
Untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang,pangan dan papan.Kebutuhan kelangsungan hidup ini terlihat sejak bayi lahir.
Sandanh semula hanya berupa perlindungan/keamanan untuk melindungi dirinya dari dari cuaca tetapi dalam perkembangan hidup nya sandang tidak hanya sebagai perlindungan keamanan. Untuk mencukupi kebutuhan pangan,sandang,papan itu,maka manusia kecil telah mulai belajar. Dengan pengetahuan uang tinggi harapan memperoleh pangan,sandang,dan papan yang layak akan terpenuhi,Atau tiap manusia perlu kerja keras dengan harapan apa yang diinginkann :pangan,sandang dan papan yang layak terpenuhi.

4.) Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan. Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara moral orang lain dapat membri rasa aman. Dalam hal ini agama sering merupakan cara memperoleh keamanan moril bagi pemiliknya. Keyakinan bahwa Tuhan memberikan perlindungan berarti sudah memberikan keamanan yang diharapkan.

5.) Hak dan kewajiban
Setiap orang mempunyai hak dan kewajiban Dengan pertumbuhan manusia mka tumbuh pula kesadran akan hak dan kewajiban, Bila seorang telah menginjak dewasa,maka ia merasa sudah dewasa sehinga sudah saatnya mempunyai harapan untuk di cintai dan mencintai.

6.) Status
Setiap manusia membutuhkan status,siapa,untuk apa,mengapa manusia hidup. Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa dia. Harga diri orang antara lain melekat pada status orang itu. Dengan adanya harapan untuk memperoleh status ini berarti orang menguasai hak milik nama baik, ingin berprestasi, dan ingin meningatkan harga diri.

7.) Perwujudan cita-cita
Manusia berharap di akui keberadaannya sesuai dengan keahliannya atau kepangkatanya atau profesinya. Pada saat itu manusia mengembangkan bakat atau kepandainnya agar diterima atau di akui kehebatannya.

C.    KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya megakui atau meyakini akan keberadaan. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan didapat dari orang lain. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut kepercayaan. Makin besar kewibawaan mengenai pengetahuan, maka semakin besar kepercayaan. Dalam hal beragama setiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu.

Kebenaran
            Kebeneran atau benar amat penting bagi manusia, setiap orang mendambakannya karena mempunnyai arti khusus bagi hidupnya, Ia merupakan focus dari segala pikiran,sikap dan perasaan. Dalam tingkah laku,ucapan,perbuatan manusia selalu berhati-hati agar mereka tidak menyimpang dari kebenaran.Manusia sadar,bahwa ketidak benaran dalam bertindak,berucap maupun bertindak dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya.
            Dr.Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “filsafat Ilmu,sebuah pengantar Populer ada tiga teori kebenaran sebagai berikut :
1)      Teori koherensi atau konsistensi
Yaitu suatu pernyataan di anggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisiten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang di anggap benar.

2)      Teori korespondensi
Suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang di kandung pernyataan itu berkorenponden (berhubungan) denga obyek yang di tuju oleh pernyataan tersebut.

3)      Teori Pragmatis
Kebenaran suatu pernyataan di ukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

D.    BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATNYA
Dasar kepercayaan adalah.Sumber kebenaran adalah manusia,Kepercayaan itu dapat di bedakan atas :
1.      Kepercayaan Diri Sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu di tanamkan setiap pribadi manusia.Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya paercaya pada Tuhan Yang Maha Esa,percaya pada diri sendiri,menganggap dirinya tidak salah, dirinya mampu mengerjakan yang di serahkan atau di percayakan kepadanya.

2.      Kepercayaan kepada orang lain
Percayaan kepada orang lain itu dapat berupa percya kepada saudara, orang tua, guru atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya. Orang yang berjanji harus dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain.

3.      Kepercyaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika,filsafat tingkah laku karya Prof.Ir.Poedjawiyatna.negara itu berasal dari Tuhan. Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati. Karena semua adalah ciptaan Tuhan.
Pandangan Demokratis  mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat) Rakyat adalah Negara, rakyat itu menjelma pada Negara. Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Hanya negara sebagai keutuhan yang ada, kedaulatan mutlak pada negara.

4.      Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya,tetapi di ciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran, Kepercayaan itu mau penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan  Tuhannya. Manusia harus percaya kepada Tuhan. Sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia.
Berbagai usaha di lakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhan. Usaha itu antara lain :
a)      Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah
b)      Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
c)      Meningkatkan kecintaan kita kepada sesame manusia dengan jalan suka
         menolong,dermawan,dan sebagainya
d)     Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
e)      Menekan perasaan negative seprti iti,dengki,fitnah dan sebagainya.

BAB 10 : MANUSIA DAN KEGELISAHAN



A. PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya selalu merasa khawatir , tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hari maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya tidak sabar ataupun dalam kecemasa.
Kegelisahan diartikan sebagai kecemasan kekhawatiran ataupun ketakutan definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena hal yang didingainkannya tidak tercapai. Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kcemasan.
Tiga Macam Kecemasan Yang Menimpa Manusia menurut Sigmud Freud
1) Kecemasaan Objektif
Kecemasan tentang kenyataaan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya pengalaman bahaya mewarisi kecenderungannya untuk menjadi takut kalau berada dekat benda benda tertentu atau keadaan tertentu di lingkungannya.
2) Kecemasan Nerotis (Syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya yang naluriah. menurut Sugmund Freud. Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri atau takut akan id nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seorang yang gelisah.
3) Kecemasaan Moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam macam emosi. Rasa iri, benci, dendam itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara kesluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat.
            Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa. Ketudak mampuan menyamai orang lain menimbulkan kecemasan moril.

B. SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
            Sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan haknya. Itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.
-  Gelisah terhadap hasil kerja ( tidak memenuhi kepuasan spiritual)
-  Takut akan kehilangan milik ( harta dan  jabatan )
-  Takut menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai )

C. USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Mengatasi kegelisahan harus dimulai dari diri kita sendiri, yaitu harus bersikap tenang. Dengan tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi. Sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada Tuhan. Kita harus percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha penyayang dan Maha pengampun.

D. KETERASINGAN
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu dalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan. Terasing adalah bagian hidup manusia, yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau dapat dibenarkan oleh masyarakat.
Orang yang bersifat angkuh, sombong, tidak menghormati orang lain selalu akan tersisih dari pergaulan masyarakat, karena perilaku semacam ini tidak disenangi dan dibenci oleh masyarakat. Kesalahan yang dibuat seseorang juga dapat membuat orang itu dalam keterasingan, dan karena itu ia merasa gelisah.

E. KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian. Karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.

Sebab Terjadinya Kesepian
Bermacam penyebab terjadinya kespian, Frustasi salah satunya dapat menyebabkan kesepian. Disaat seperti itu orang tidak ingin diganggu, dan lebih memilih menyendiri. Kesepian itu akibat dari keterasingan, keterasingan akibat sikap sombog, angkuh, keras kepala sehingga dijauhi banyak orang.
Orang yang frustasi bersikap rendah diri, segaja menjauh dari pergaulan. Orang yang bersikap rendah diri merasa dirinya kurang berharga dibanding orang lain, karena menyendiri itu akibatnya kesepian.


F. KETIDAKPASTIAN
Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, itu semua adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi yang disebabkan oleh berbagai sebab sehingga pikirannya kacau.

G. SEBAB-SEBAB TERJADI KETIDAKPASTIAN
Manusia selalu menerima rangsangan-rangsangan lain, sehingga pikirannya menjadi kacau oleh rangsangan baru. Penyebab ketidak pastian adalah tidak ada yang sama di dunia ini, dan juga kemampuan manusia yang terbatas untuk memastikan sesuatu hal yang ada, serta kekuasaan tiada batas yang dimiliki Allah SWT, dimana setiap manusia tidak akan mengetahui kehendak-Nya.
Beberapa sebab orang tidak dapat berfikir dengan pasti :
1. Phobia
Merupakan rasa takut yang tak terkendali terhadap sesuatu yang tanpa diketahui sebabnya.
2. Halusinasi
            Merupakan khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra dengan sugesti diri orang dapat berhalusinansi.
3. Obsesi
            Merupakan gejala neurosa jiwa, adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, dan biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan.
4. Kompulasi
            Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
5. Histeria
            Ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaam, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
6. Delusi
            Menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman. Delusi ini ada tiga macam, yaitu:

a.      Delusi persekusi : menganggap keadaan sekitarnya jelek. Seseorang yang
mengalami delusi persekusi tidak mau tetangga kanan kiri karena menganggap jelek.

b.      Delusi keagungan : menganggap dirinya orang penting dan besar. Orang seperti itu biasanya gila hormat. Menganggap orang-orang disekitarnya sebagai orang-orang tidak penting, akhirnya semua orang menjauhi juga.

c.      Delusi melancholis : merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium trements, hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-otot tak terkuasa lagi.

7. Keadaan Emosi
            Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini tampak pada keseluruhan pribadinya : gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan lari-larian, nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak bernasu, tidak bersemangat, gelisah, tidak mau bicara, diam seribu bahasa, termenung , menyendiri.


H. USAHA-USAHA PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN
            Orang yang tidak dapat berfikir dengan baik, atau kacau pikiranya ada bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu tergantung kepada mental si penderita.
            Bila penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan orang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi.
            Orang yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami musibah, baru berkurang kesombongannya, tetapi mungkin tidak. Andai kata mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat sekitarnya dan diri sendiri.